1. Letakkan di Permukaan yang Rata
- Pastikan walking pad diletakkan di lantai yang rata dan kokoh.
- Hindari penggunaan di atas karpet tebal karena bisa menghambat ventilasi mesin.
2. Gunakan Sesuai Batas Beban
- Cek kapasitas beban maksimal (biasanya 90–120 kg).
- Hindari melampaui batas agar motor dan belt tidak cepat aus.
3. Bersihkan Secara Rutin
- Lap permukaan belt setelah digunakan agar debu tidak menumpuk.
- Gunakan vacuum cleaner di sekitar mesin untuk mengurangi kotoran yang bisa masuk ke motor.
4. Pelumasan Belt
- Oleskan pelumas khusus treadmill/walking pad pada bagian bawah belt setiap 20–30 jam pemakaian atau sesuai petunjuk manual.
- Jangan pakai oli sembarangan karena bisa merusak belt.
5. Gunakan Alas Tambahan
- Pasang mat/karpet treadmill di bawah walking pad untuk meredam getaran, mengurangi debu, dan melindungi lantai.
6. Jaga Ventilasi Motor
- Pastikan lubang ventilasi mesin tidak tertutup.
- Hindari menaruh walking pad di tempat yang terlalu lembap atau panas.
7. Matikan & Lipat Setelah Dipakai
- Cabut colokan listrik setelah digunakan untuk menghindari korsleting.
- Jika modelnya bisa dilipat, simpan dengan benar agar mekanisme engsel tetap awet.
8. Periksa Belt Secara Berkala
- Cek apakah belt berjalan lurus. Jika bergeser ke kanan/kiri, lakukan penyesuaian dengan kunci allen sesuai petunjuk pabrikan.
- Jangan biarkan belt terlalu kendor atau terlalu kencang.
9. Batasi Durasi Pemakaian
- Jangan gunakan walking pad secara terus-menerus berjam-jam.
- Beri jeda setelah 60 menit pemakaian agar motor tidak overheat.
10. Ikuti Buku Manual
- Setiap merek bisa punya instruksi perawatan berbeda. Selalu ikuti panduan resmi.