Anggaran Dipangkas 68 Persen, Disdag Gunungkidul Hentikan Sementara Program Revitalisasi Pasar



Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul menghentikan sementara program revitalisasi pasar.

Pasalnya, pos anggaran dari kantor Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Gunungkidul dipangkas dan dialihkan untuk persiapan Pilkada 2024.

Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Gunungkidul, Wasana, mengatakan akibatnya program revitalisasi pasar tradisional untuk tahun depan terpaksa mundur. 

“Tahun depan kosong atau nol rupiah. Anggaran dipotong 68 persen untuk Pilkada 2024,” kata dia, Senin (25/12/2023).

Kata dia, pasar tradisional dikelola pemerintah masih banyak yang memerlukan anggaran rehabilitasi, di antaranya Pasar Menthel, Pasar Bedoyo, Pasar Wotgaleh, Pasar Ngenep dan Pasar Tepus.

Pasar-pasar tersebut masuk dalam kategori prioritas untuk pembangunan musala, sarana mandi, cuci dan kakus (MCK) yang sangat dibutuhkan para pedagang.

“Maka dari itu, semoga tahun 2024 perubahan atau tahun 2025 bisa kita usulkan mendapat anggaran,” ujarnya.

Dia menerangkan, total jumlah pasar tradisional yang dibawahi Disdag Kabupaten Gungkidul sebanyak 38 lokasi.

Ditambah satu taman kuliner dan satu taman parkir.

Sisanya, pasar tradisional yang hanya buka pada waktu tertentu. Menyesuaikan hari pasaran Jawa dan itu merupakan aset pemerintah masing-masing kalurahan.

Ada empat pasar tradisional di Gunungkidul yang akan direvitalisasi.

Keempat pasar tersebut meliputi, Pasar Grogol dengan anggaran Rp75 juta, Pasar Dondong Rp110 juta, Pasar Jimbaran Rp113 juta dan Pasar Wotgaleh Rp75 juta.

“Dengan memanfaatkan anggaran yang sangat minim, dipergunakan dengan skala prioritas. Walaupun belum mencukupi kebutuhan rehabillitasi pasar yang masih memerlukan anggaran yang lebih banyak,” ungkapnya.

Sementara itu, seorang pedagang di Pasar Tepus, Suriyadi berharap dukungan pembangunan di pasar-pasar tradisional bisa terus dilanjutkan.

“Harapannya terus jalan ya, apalagi kan pasar tempat perputaran perekonomian bagu masyarakat. Jadi, seharusnya dibuat lebih nyaman dan fasilitasnya lebih memadai,”urainya. (*)

 





Selengkapnya : https://jogja.tribunnews.com/2023/12/25/anggaran-dipangkas-68-persen-disdag-gunungkidul-hentikan-sementara-program-revitalisasi-pasar

Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2023/12/25/anggaran-dipangkas-68-persen-disdag-gunungkidul-hentikan-sementara-program-revitalisasi-pasar