Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO – Siti Atikoh Supriyanti , Istri calon presiden (Capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo, berkunjung ke Pabrik Bulu Mata EJ Mandiri Desa Winong Lor, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, di tengah kegiatan safari politik ke Jawa Tengah, Kamis (28/12/2023).
Selain melihat proses produksi pembuatan bulu mata palsu di tempat itu.
Siti Atikoh Supriyanti juga menyerap aspirasi pegawai pabrik lewat kegiatan diskusi.
Di tengah kegiatan diskusi itu, Siti Atikoh Supriyanti mendapat pertanyaan menarik dari seorang pegawai Pabrik Bulu Mata EJ Mandiri bernama Maratus Sholikhah.
“Nanti kalau Pak Ganjar menang di Pemilu Pilpres 2024 , hal pertama apa yang akan ibu lakukan sebagai Ibu Negara?,” tanyanya.
Menjawab pertanyaan itu, Atikoh mengaku akan terus menjalankan program-program yang telah dicanangkan oleh pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden (Paslon Capres-Cawapres) nomor urut tiga Ganjar-Mahfud .
Salah satunya adalah program yang fokus (konsen) kepada kelompok rentan dan marginal.
Baca juga: Kunjungi Pabrik Bulu Mata di Purworejo, Atikoh Ganjar Sebut Padat Karya Efektif Atasi Kemiskinan
“Kelompok rentan itu anak-anak, perempuan, dan lansia. Kemudian kelompok minoritas dan tentu masyarakat adat yang terkadang secara tidak sadar kita memarjinalkan mereka. Nah saya akan berdiri bersama mereka, berjuang bersama agar bisa memberdayakan mereka. Bisa memajukan mereka,” jelas Atikoh, Kamis (28/12/2023).
Menurutnya, program yang akan dilaksanakan terkait hal itu ada banyak, salah satunya adalah terkait pendidikan.
Bagaimana kaum perempuan dan kelompok marjinal bebas mengakses pendidikan melalui program utama Ganjar-Mahfud , satu keluarga miskin satu sarjana.
“Kebetulan background keluarga Mas Ganjar sangat biasa. Mas Ganjar adalah kita, karena sama berasal dari kelompok masyarakat seperti bapak-ibu semua. Bukan dari kelompok yang lahir dengan silver spoon (sendok perak atau konglomerat) tapi masyarakat biasa. Jadi kami tahu bahwa dengan pendidikan tinggi bisa memiliki potensi dan kesempatan yang lebih luas,” ujar dia.
“Jadi kunci pertama adalah dari sisi pendidikan. Nanti saya alan coba mengawal terutama untum perempuan, difabel, lansia, anak-anak, dan kelompok termarjinalkan,” tambahnya.
Selain itu, Atikoh juga ingin mendampingi Ibu-ibu dan remaja ketika mungkin mereka menghadapi persoalan terkait mental health.
Sebab, menurutnya saat ini masalah mental health (kesehatan mental) menjadi persoalan yang cukup serius.
“Penyebabnya ada banyak sekali. Mungkin karena dunia semakin terbuka jadi isu lesehatan mental menjadi peehatian lebih. Ada yang disebabkan sosial media dan sebagainya,” tuturnya. ( Tribunjogja.com )
Selengkapnya : https://jogja.tribunnews.com/2023/12/28/ditanya-soal-hal-yang-dilakukan-jika-jadi-ibu-negara-ini-jawaban-atikoh-ganjar
Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2023/12/28/ditanya-soal-hal-yang-dilakukan-jika-jadi-ibu-negara-ini-jawaban-atikoh-ganjar