Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG ) memberikan rekomendasi kepada pemerintah di daerah administratif Gunung Merapi , yakni Kabupaten Klaten, Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali.
Hal ini terkait dengan penanggulangan bencana Gunung Merapi yang kini sedang aktif mengeluarkan awan panas guguran (APG) dalam beberapa hari terakhir.
Menurut catatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pada Jumat (8/12/2023), ada 8 kali rentetan kejadian APG mulai 14:46 WIB hingga 15:48 WIB dengan durasi maksimal 360 detik dan amplitudo maksimal 78 mm.
Visual puncak berkabut, kolom asap tidak teramati, jarak luncur diperkirakan sejauh maksimum 3.500 meter ke arah barat daya (Sungai Bebeng-Krasak).
Berdasarkan hasil validasi dengan data drone tanggal 9 Desember 2023, jarak luncur APG mencapai 3.800 meter ke arah Sungai Bebeng-Krasak.
Hujan abu vulkanik dampak erupsi dilaporkan terjadi di Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada pukul 15.07 WIB pada hari Jumat.
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 9 Desember 2023 Sore: Tercatat Aktivitas Kegempaan Guguran Sebanyak 54 Kali
Hujan abu juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Boyolali dan Magelang pada pukul 16.15 WIB di hari tersebut.
Desa-desa di Kabupaten Boyolali yang terdampak hujan abu tipis antara lain, Desa Klakah, Tlogolele, Selo, dan Jrakah.
Sedangkan, di Kabupaten Magelang dilaporkan terjadi di Desa Dukun, Mangunsuko, Krinjing, Sengi, Paten, Sewukan, Banyudono, Sumber, Krongowanan, dan Gantang.
Atas nama Kepala PVMBG, Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso menjelaskan, berdasarkan pengamatan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga.
“Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km,” jelasnya, Sabtu (9/12/2023).
Pada sektor tenggara, dikatakannya, potensi daerah bahaya meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Selengkapnya : https://jogja.tribunnews.com/2023/12/10/gunung-merapi-aktif-keluarkan-apg-ini-rekomendasi-pvmbg-untuk-pemkab-klaten
Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2023/12/10/gunung-merapi-aktif-keluarkan-apg-ini-rekomendasi-pvmbg-untuk-pemkab-klaten