Rupiah bergerak sideways – ANTARA News Yogyakarta



Jakarta (ANTARA) – Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan mata uang rupiah bergerak sideways atau mendatar di awal perdagangan Kamis, menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) hari ini.

“Rupiah diperdagangkan sideways menjelang rapat terakhir Bank Indonesia tahun 2023 hari ini,” kata Josua kepada ANTARA di Jakarta.

Josua memperkirakan Bank Indonesia akan terus mempertahankan suku bunga kebijakan pada level enam persen di tengah sikap Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang relatif dovish pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) terbaru.

Hal itu juga mempertimbangkan kondisi bahwa surplus perdagangan Indonesia berlanjut, dan inflasi domestik terkendali. Surplus neraca perdagangan Indonesia pada November 2023 sebesar 2,41 miliar dolar AS, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Oktober 2023 sebesar 3,47 miliar dolar AS.

Inflasi pada November 2023 tetap terjaga dalam kisaran sasaran tiga plus minus satu persen. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) November 2023 tercatat sebesar 0,38 persen secara month to month (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 2,86 persen year on year (yoy).

Ia memproyeksikan nilai tukar rupiah berpotensi berada di rentang Rp15.450 per dolar AS hingga Rp15.550 per dolar AS.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah bergerak sideways jelang pengumuman hasil RDG BI





Selengkapnya : https://jogja.antaranews.com/berita/652608/rupiah-bergerak-sideways

Sumber : https://jogja.antaranews.com/berita/652608/rupiah-bergerak-sideways