Melalui pernyataan, kantor media di Gaza menjelaskan “situasi bencana” di bidang kesehatan akibat serangan Israel sejak 7 Oktober.
Menurutnya, 30 rumah sakit di wilayah kantong itu tidak dapat beroperasi saat lebih dari 58.000 orang terluka akibat agresi Israel.
“Kami meminta saudara-saudara kami di Mesir untuk segera membuka perbatasan Rafah dan mengizinkan evakuasi 6.000 korban luka serius dari Gaza guna mendapatkan perawatan sebab rumah sakit di Jalur Gaza tidak sanggup melayani pasien yang begitu banyak,” katanya. .
Hanya 10-20 korban luka yang katanya diizinkan untuk dievakuasi setiap hari. Situasi tersebut semakin membebani warga Palestina yang terluka, yang jumlahnya terus bertambah, seperti dikutip dalam pemberitaan itu.
Kantor media tersebut juga meminta komunitas internasional, khususnya Amerika Serikat, untuk menekan Tel Aviv supaya menghentikan “perang genosida” terhadap rakyat Palestina yang tak berdaya.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah Gaza serukan 6.000 korban luka berat dirawat di luar negeri
Selengkapnya : https://jogja.antaranews.com/berita/655464/6000-korban-luka-berat-agresi-israel-dirawat-di-luar-negeri
Sumber : https://jogja.antaranews.com/berita/655464/6000-korban-luka-berat-agresi-israel-dirawat-di-luar-negeri