TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Awal tahun baru, Januari 2024, disambut dengan fenomena alam yang meningkatkan terjadinya potensi cuaca ekstrim berupa hujan deras disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah DIY.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta pun telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat maupun instansi terkait di DIY agar mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem hingga 7 Januari mendatang.
Sleman merupakan satu di antara Kabupaten/ kota di DIY yang tak luput dari potensi bencana.
Bahkan, di tanggal 3 dan 4 Januari wilayah bumi Sembada diterjang rentetan kejadian bencana.
Mulai dari pohon tumbang, puluhan rumah rusak, pagar makam ambrol hingga longsor.
BPBD Sleman pun mengajak Kalurahan Tangguh Bencana (Kaltana) untuk dapat memitigasi potensi bencana di wilayahnya masing-masing.
“Sebetulnya desa ini kan punya destana atau Kaltana, mereka harus mengintensifkan Kaltana untuk memitigasi potensi bencana di wilayah masing-masing. Contoh kecil misalnya, ada pohon rindang, tinggi yang sekiranya dapat membahayakan, maka dipangkas,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, Sabtu (6/1/2024).
Mitigasi bencana dari respon masyarakat ini yang diperlukan, sehingga pendekatannya langsung ke masyarakat. Supaya akuntabilitasnya terukur, efektif, cepat dan efisien dengan kekuatan sumberdaya lokal gotong-royong.
Menurut Bambang, program Kaltana, yang membekali masyarakat memiliki kemampuan dalam menghadapi potensi bencana di Sleman sejauh sudah berjalan. Kaltana sudah terbentuk di 79 dari 86 Kalurahan di Sleman.
“Cuma kurang 7 Kalurahan. Kaltana ini sudah bisa memitigasi bencana di wilayah, termasuk peralatan, pembiayaan dan rencana operasi kontijensi bencana. Jadi Kalurahan silakan boleh membuat rekon bencana sendiri,” katanya.
Baca juga: Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem, BPBD DIY Siagakan Relawan Desa Tangguh Bencana
Lebih lanjut, Bambang mengungkapkan, jika bicara wilayah Kabupaten Sleman, maka potensi terbesar bencana adalah aktivitas vulkanis dari gunung Merapi berikut bencana turunannya.
Mulai dari erupsi hingga banjir lahar di sungai berhulu Merapi. Karena itu, di tengah cuaca ekstrem di awal Januari ini, pihaknya mengingatkan masyarakat yang beraktivitas di hulu sungai seperti penambang, pencari rumput, jip wisata maupun wisatawan untuk selalu hati-hati dan tetap waspada.
Apalagi di tengah status Merapi yang masih tinggi.
Menurut dia, wilayah Kabupaten Sleman jika hujan deras saja mungkin masih relatif aman.
Selengkapnya : https://jogja.tribunnews.com/2024/01/06/bpbd-sleman-ajak-kaltana-mitigasi-bencana
Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2024/01/06/bpbd-sleman-ajak-kaltana-mitigasi-bencana