OJK Gandeng BPS Untuk Lakukan SNLIK 2024



Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal kembali melakukan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengatakan penyelenggaraan SNLIK tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.

Sebab pihaknya menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) dalam SNLIK 2024. 

“Sebelumnya kami survei independen, sudah tiga kali. Buat kami pertama kali bekerja sama dengan BPS. Dalam SNLIK ini kami mengukur literasi dan inklusi. Literasi ada lima hal yang diukur, pengetahuan, ketrampilan, keyakinan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap produk layanan jasa keuangan,” katanya, Selasa (30/01/2024). 

“Kemudian untuk inklusi, kami mengukur apakah masyarakat sudah menggunakan atau mengakses produk dan jasa layanan keuangan. Karena kami diberikan untuk memberikan literasi dan inklusi keuangan masyarakat,” sambungnya. 

Ia mengungkapkan angka literasi nasional tahun 2023 adalah 49,6 persen dan inklusi sebesar 85,1 persen.

Tahun 2024 ini, pihaknya ditargetkan angka inklusi keuangan mencapai 90 persen. 

Untuk mencapai target tersebut, pihaknya bakal secara masif melakukan edukasi dan literasi.

Pihaknya juga bakal menggandeng pelaku usaha jasa keuangan yang diawasi OJK, mulai dari perbankan, pasar modal, asuransi, hingga dana pensiun. 

“Kami juga telah membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Kami akan mengoptimalkan itu. Dan kami juga menggandeng akademisi. Karena ini adalah tugas bersama, sehingga perlu kerja sama dengan berbagai pihak,” ungkapnya. 

Sementara itu, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menerangkan pihaknya bakal menerjukan petugas lapangan untuk melakukan survei.

Survei bakal dilakukan di 120 kabupaten/kota ditambah 8 kota cabang OJK di Indonesia. 

Di DIY ada tiga kabupaten yang menjadi sasaran, yaitu Sleman, Gunungkidul, dan Kulon Progo. Survei sendiri dilangsungkan mulai 17 Januari hingga 5 Maret 2024 besok. 

“Kami melakukan dengan probably sampling, dengan mempertimbangkan kualitas pendidikan suatu daerah. Sasarannya individu, bukan rumah tangga. Supaya obyektif, tidak bisa bias pada tingkat pendidikan tertentu,” terangnya. 

Ia berharap SNLIK yang dilakukan dapat menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi untuk menyusun program literasi dan inklusi keuangan ke depan. (*) 





Selengkapnya : https://jogja.tribunnews.com/2024/01/30/ojk-gandeng-bps-untuk-lakukan-snlik-2024

Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2024/01/30/ojk-gandeng-bps-untuk-lakukan-snlik-2024