Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Ekonomi kreatif merupakan salah satu penggerak ekonomi nasional. Bahkan menurut Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, Prof. Dr. M. Suyanto, ekonomi kreatif merupakan emas yang akan datang bagi Indonesia.
Untuk itu, hilirisasi digital termasuk ekonomi kreatif menjadi sangat penting. Terlebih bagi masyarakat desa. Sehingga ia mendorong dibentuknya desa kreatif.
“Pusatnya adalah creative village (desa kreatif). Karena ekonomi kreatif ini adalah emas yang akan datang. Sehingga perlu pelatihan, pembinaan untuk desa, agar bisa membangun ekonomi kreatif. Kalau ada desa kreatif, tentu pendapatan asli desa juga akan meningkat, dampaknya juga ke kesejahteraan masyarakat,” katanya dalam Seminar Nasional bertajuk Membangun Desa Berbasis Ekonomi Kreatif: Membangun Kualitas Pertumbuhan Anak Menjadi Siswa Unggulan, Senin (08/01/2024).
Universitas Amikom Yogyakarta pun tidak tinggal diam. Tidak hanya fokus pada riset saja, Universitas Amikom Yogyakarta juga membuat aplikasi-aplikasi yang dapat membantu masyarakat. Salah satunya adalah Itani, yang memudahkan petani mendapatkan pupuk.
Pihaknya juga mengembangkan Frogs, pesawat nirawak yang membantu petani dalam menyemprot pupuk. Menurut dia, hilirisasi digital diperlukan. Tidak hanya memberikan kemudahan, tetapi nilai ekonomi yang lebih tinggi.
“Ekonomi kreatif bisa macam, bisa fotografi, videografi, animasi, film, dan lainnya. Makanya Amikom ini tugas akhirnya harus skripsi, ada mahasiwa yang juga tiktoker, dia bisa dapat Rp200-250 juta per bulan. Ya ceritakan saja soal bagaimana jadi tiktoker, dan strateginya,” terangnya.
Untuk menciptakan generasi unggul, asupan nutrisi bagi anak juga sangat penting. Sehingga ia mendukung program makan siang dan susu gratis yang diusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut dia, makanan juga menjadi peluang ekonomi kreatif yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Founder Arsari Group, Hashim S Djojohadikusumo mendukung hilirisasi digital yang telah dilakukan oleh Universitas Amikom Yogyakarta. Ia pun berharap Indonesia bisa menjadi titik merah ekonomi kreatif dunia.
Bahkan hilirisasi digital yang dilakukan Universitas Amikom Yogyakarta sejalan dengan pemikiran pasangan Capres-cawapres, Prabowo-Gibran.
Founder Gerindra itu juga menyinggung Indonesia emas yang bakal disongsong Indonesia pada 2045 mendatang. Menurut dia, bonus demografi harus dipersiapkan dengan baik, salah satunya dengan penanganan stunting.
“Tentu kita tidak ingin generasi kita itu stunting, kalau stunting justru akan jadi beban negara. Untuk itu nutrisi untuk anak-anak kita itu penting. Faktanya pelajar kita itu sekolah tanpa sarapan, sehingga program Prabowo-Gibran itu sangat tepat. Dan ada anggaran untuk, termasuk untuk mensejahterakan para guru. Karena faktanya banyak guru yang gajinya tidak sesuai, bahkan ada yang nyambi jadi ojol,” terangnya. (maw)
Selengkapnya : https://jogja.tribunnews.com/2024/01/08/rektor-amikom-ekonomi-kreatif-jadi-emas-yang-akan-datang
Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2024/01/08/rektor-amikom-ekonomi-kreatif-jadi-emas-yang-akan-datang