Tiga Guru Besar UAD Dikukuhkan, Salah Satunya Teliti Habatussauda untuk Atasi Stunting



TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Tiga guru besar kembali dikukuhkan di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Selasa (30/1/2024).

Masing-masing yakni Prof. Akrom Guru Besar Bidang Ilmu Farmasi Klinik, Prof. Zahrul Mufrodi Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Kimia, dan Prof. Erna Astuti Guru Besar Bidang Energi, Sub Bidang Ilmu Pengembangan dari Biomassa.

Satu di antaranya Penelitian dan Pengembangan Habatussauda (Nigella Sativa) sebagai Sediaan Farmasetik yang dapat mengatasi permasalahan stunting.

Karya itu merupakan hasil penelitian dari Profesor Akrom yang kini resmi sebagai guru besar bidang Ilmu Farmasi Klinik.

Dalam orasinya Prof. Arkom menyampaikan Habatussauda atau biji jinten hitam (BJH) (Nigella sativa lin) merupakan salah satu tanaman obat yang dengan tegas dinyatakan dalam teks hadis sebagai obat segala macam penyakit. 

“Tentu saja sinyalemen dari sunah nabi tersebut menjadi inspirasi utama kami dalam melakukan penelitian dan pengembangan obat herbal,” katanya, di ruang Amphitarium UAD.

Profesor Akrom menyampaikan sampai saat ini stunting masih menjadi masalah prioritas di Indonesia. 

Stunting atau perlambatan tumbuh kemban adalah salah satu masalah gizi kronik, sampai saat ini masih menjadi salah satu masalah prioritas dalam pembangunan nasional.

“Awal tahun 2023 angka stunting nasional Indonesia pada angka 21,3 persn dan diharapkan pada akhir tahun 2024 turun menjadi kurang atau sama dengan 14 persen. Namun di beberapa wilayah Indonesia masih memiliki angka stunting jauh di atas 21,3 persen, tentu target penurunan angka stunting nasional menjadi 14 persen bukan perkara sederhana,” terang dia.

Oleh sebab itu Prof Akrom menyampaikan dibutuhkan penanganan yang komprehensif mulai dari tindakan preventif dan promotif hingga kuratif dan rehabilitatif dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu, termasuk farmasis, terutama dari bidang farmakologi dan farmasi klinik.

Sementara rektor UAD, Prof Muchlas merasa bangga atas pengukuhan tiga guru besar tersebut. 

“Selamat kepada Prof. Akrom yang baru dikukuhkan, karena telah mencapai pencapaian akademik tertinggi Guru Besar di Bidang Ilmu Farmasi Klinik,” katanya.

“Saya menunggu-nunggu momentum lucu dan haru, dua-duanya sudah terjadi ya. Terutama Profesor Zahrul Mufrodi dan Profesor Erna Astuti,” imbuhnya.

Pasalnya, kedua guru besar yang baru saja dikukuhkan itu merupakan sepasang suami istri.

“Kami berharap para guru besar baru untuk terus berkarya. Terus melaksanakan tugas sebagai penjaga marwah akademik UAD dan semoga dapat bermanfaat untuk bangsa,” tutup Rektor. (*)





Selengkapnya : https://jogja.tribunnews.com/2024/01/30/tiga-guru-besar-uad-dikukuhkan-salah-satunya-teliti-habatussauda-untuk-atasi-stunting

Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2024/01/30/tiga-guru-besar-uad-dikukuhkan-salah-satunya-teliti-habatussauda-untuk-atasi-stunting