TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL – Menjelang 20 hari menuju puncak elektoral dalam pesta demokrasi akbar di Indonesia, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul menekankan agar seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) harus ramah difabel.
Ketua KPU Bantul , Joko Santosa, mengatakan, hal tesebut dilakuakan sebagaimana komitmen KPU untuk memberi pelayanan terbaik bagi pemilih ketika datang ke bilik suara, aksesibilitas bagi difabel merupakan hal yang penting.
“Dari 3.166 TPS yang ada di Kabupaten Bantul, semua harus ramah difabel, harus bisa diakses dan dijangkau dengan mudah,” ucapnya saat simulasi pemungutan dan penghitungan suara di Hotel Grand Rohan, Rabu (24/1/2024).
Sebagai contoh, kata Joko, TPS di Kabupaten Bantul bisa dibangun di tempat berundak, untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan temen-teman difabel dalam memberikan hak suara.
“Jadi, bagaimana caranya teman-teman difabel tidak kesulitan di sana. Atau coba dicek lagi, apakah bilik suaranya juga masih terlalu tinggi,” kata Joko.
Baca juga: Truk Tabrak Pemotor di Jalan Yogya-Wates Kulon Progo, Satu Orang Terluka
Di hadapan seluruh hadirin, termasuk di dalamnya Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS), Joko berkali-kali berpesan bagaimana seluruh petugas harus bisa memberikan pelayanan terbaik kepada pemilih.
Hal itu yang juga menjadi alasan mengapa simulasi hari ini dilaksanakan.
“20 hari itu bukan waktu yang lama. Mari saling bahu-membahu karena KPU tidak bisa melaksanakan sepuluh tahapan pemilu sendirian. Sebagai tambahan informasi, penyelenggaraan pemilu di Indonesia ini merupakan yang terbesar di dunia,” tutur Joko.
Ia pun mengajak masyarakat untuk saling bekerja sama, agar bisa menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia adalah demokrasi yang bermartabat.
Lalu, dalam penyelenggaraan simulasi penghitungan dan pemungutan suara ini, KPU juga ingin agar seluruh petugasmendapat gambaran maupun formulasi bagaimana proses pemilu 2024.
Usai simulasi, PPK maupun PPS wajib mentransformasi ilmu yang didapat kepada KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara). Selain itu, pada simulasi kali ini, KPU juga mengenalkan aplikasi SIREKAP yang menjadi alat bantu dalam rekapitulasi suara.( Tribunjogja.com )
Selengkapnya : https://jogja.tribunnews.com/2024/01/24/tps-di-bantul-harus-ramah-difabel
Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2024/01/24/tps-di-bantul-harus-ramah-difabel