TRIBUNJOGJA.COM – Wakil Presiden Maruf Amin menghadiri prosesi malam midodareni Dhaup Ageng Kadipaten Pakuaman, Selasa (9/1/2023) malam.
Dari pantauan Tribunjogja., rombongan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Puro Pakualaman sekira pukul 19.55 WIB, menggunakan mobil sedan Mercy berwarna hitam berplat nomor RI 2.
Ma’ruf Amin yang didampingi sang istri Wury Estu Handayani diterima langsung oleh K.G.P.A.A Paku Alam X dan G.K.B.R.A.A Paku Alam serta calon pengantin kakung yang merupakan putra bungsu Wagub DIY tersebut yakni B.P.H Kusumo Kuntonugroho dengan nama kecil R.M Bhismo Srenggoro Kunto Nugroho di Kagungan Dalěm Bangsal Sewatama.
Ma’ruf Amin beserta sang istri yang mengenakan batik berwarna coklat turut diterima oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan sang istri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas.
Adapun calon pengantin putri yakni dr. Laily Annisa Kusumastuti secara terpisah menjalani prosesi malam midodareni di Kagungan Dalem Bangsal Kepatihan.
Pertemuan tersebut berlangsung 30 menit, rombongan Wakil Presiden Ma’ruf Amin kemudian meninggalkan Puro Pakualaman sekitar pukul 20.30 WIB.
“Kehadiran Wapres di sini tentu saja untuk nyekseni (menyaksikan), pasti dengan doa semoga calon pengantin kelak bisa melangsungkan pernikahnya dengan selamat, lancar dan berumah tangga dengan baik. Pasti itu doanya,” ujar Tim Pranatan Lampah-lampah Dhaup Ageng, Nyi Mas Tumenggung Sestrorukmi, Selasa (9/1).
Dijelaskannya, menjelang ijab atau akad nikah sejumlah prosesi diikuti kedua calon pengantin diantaranya tantingan, midodareni dan tuguran.
Prosesi tantingan diselenggarakan di KD Pracimasana untuk calon pengantin kakung dan KD Kěpatihan untuk calon pengantin putri.
“Tantingan berasal dari kata tanting ‘ditanya kemantapan hatinya’. Tantingan untuk calon pengantin laki-laki maupun calon pengantin putri dilaksanakan pada jam yang sama, di tempat yang berbeda. Tujuan tantingan adalah untuk mengkonfirmasi kemantapan hati calon mempelai untuk hidup bersama dalam bahtera rumah tangga,” terang Nyi Mas Tumenggung Sestrorukmi.
“Tantingan dilakukan oleh K.G.P.A.A. Paku Alam X kepada calon pengantin laki-laki dan dr. Tri Prabowo, M.Kes., Sp.PD., FINASIM kepada calon pengantin perempuan. Kain batik yang dikenakan calon pengantin adalah motif Indra Widagda Sidikara yang mengandung makna permohonan restu dan berkah agar kehidupan sosial di masyarakat yang akan dijalani selalu dalam ridho Tuhan. Pada kesempatan ini, orang tua membekali calon pengantin dengan nasihat-nasihat. Uraian nasihat antara lain diambil dari piwulang Paku Alam II dalam naskah Tajusalatin dan Babad Pakualaman,” jelasnya.
Seusai itu, dilaksanakan prosesi midodareni, yang dilaksanakan pada malam hari sebelum upacara ijab dan panggih.
Midodareni berasal dari kata widadari ‘bidadari’. Pada acara ini, calon pengantin perempuan di dalam kamar dikunjungi oleh keluarga dan kerabat dekat dengan tujuan mempererat persaudaraan.
“Sembari menunggu saat “bidadari turun”, para tamu yang…
Selengkapnya : https://jogja.tribunnews.com/2024/01/09/wapres-maruf-amin-hadiri-prosesi-midodareni-dhaup-ageng-kadipaten-pakualaman
Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2024/01/09/wapres-maruf-amin-hadiri-prosesi-midodareni-dhaup-ageng-kadipaten-pakualaman