TRIBUNJOGJA.COM – Orang tua kerap khawatir jika tubuh anak kurus atau berat badan anak susah naik.
Pasalnya, gejala berat badan kurang pada anak tersebut bisa menjadi tanda anak kekurangan gizi atau menderita kondisi medis tertentu yang memerlukan perawatan.
Gejala berat badan kurang pada anak perlu diwaspadai karena hal ini dapat menandakan gangguan pertumbuhan.
Bidan sekaligus terapi tumbuh kembang anak, Desiana Trisni mengatakan seorang ibu harus tahu pengertian seret seperti apa sudah paham belum tentang kurva kenaikan berat badan anak yang normal seperti apa.
Seret yang dimaksud para ibu adalah kenaikan sedikit demi sedikit tetapi mengalami kenaikan atau dari bulan ke bulan berat badannya sama saja kurvanya mendatar atau melandai atau bahkan turun.
Hal inilah yang harus dipahami terlebih dahulu seret yang dipahami ibu persepsi seperti apa.
Ditambahkan Desi, untuk faktor penyebab yang paling mudah diingat yang pertama karena asupan nutrisi dan asupan gizi seperti apa.
Perlu diketahui asupan nutrisi ini tentang tidak tau ataupun tidak mampu.
Ada dua hal tentang asupan nutrisi yang digali oleh para ibu yang mengeluh berat badan anaknya seret.
“Salah satu faktor penyebab berat badan bayi naik turun adalah apakah seorang ibu sudah mengetahui belum asupan nutrisi kebutuhan gizi di usia anaknya saat ini berapa gram per harinya, kalorinya berapa besar yang disesuaikan dengan berat badan anak yang seharusnya. Pengetahuan tentang pemberian nutrisi sudah banyak di media jadi memang harusnya ketidaktahuan bisa ditanggulangi lebih awal. Untuk itu sebagai orangtua harus tahu asupan nutrisi yang harus digali lagi untuk orang tua yang mengeluh berat badannya seret,” terangnya dalam perbincangannya bersama Doodle Exclusive Baby Care, Rabu (10/1/2024).
Baca juga: Deteksi Stunting, Dinkes Gunungkidul Terima 1.399 Buah Alat Antropometri Kit
Pemilik House of Neny mom and baby care ini menuturkan selain tidak tau juga tidak mampu juga mempengaruhi berat badan bayi menjadi seret atau naiknya sedikit.
Orangtuanya tau kebutuhan nutrisi anak, kebutuhan gizi, komposisi tetapi ternyata tidak mampu.
“Selain asupan nutrisi penyebab lain dari berat badan bayi tidak mengalami kenaikan adanya gangguan penyerapan akibat ada penyakit lain seperti Anemia defisiensi besi, jantung bawaan. Beberapa hal yang menghambat nutrisi yang dimakan. Nutrisi tercukupi tetapi tidak bisa diserap oleh tubuh. Selain itu, metabolisme yang meningkat seperti batuk pilek yang berulang juga salah satu faktor naik turunnya berat badan bayi naiknya sedikit atau seret,” ungkap wanita asal Magelang ini.
Wanita yang disapa Desi ini menerangkan bahwa ada beberapa penyakit misalnya seperti anemia yang paling banyak dihadapi akhir-akhir ini.
Selengkapnya : https://jogja.tribunnews.com/2024/01/10/waspada-berat-badan-bayi-naik-turun-tanda-gangguan-pertumbuhan
Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2024/01/10/waspada-berat-badan-bayi-naik-turun-tanda-gangguan-pertumbuhan