Hal tersebut diungkapkan oleh Tan sebagai respons dari pertanyaan tentang penyajian buah yang dicampur bahan lain, seperti es krim atau yogurt bagi anak.
“Tujuan kita memberikan makan anak itu kan tidak semata-mata hanya karena anak itu bisa makan, punya nutrisi, tetapi juga anak ini mempunyai cetak biru. Artinya, dia akan menentukan referensi dan preferensi makannya,” ujar Tan dalam siaran berjudul “Yang Manis Anaknya, Bukan Makanan dan Minumannya” yang ditayangkan di akun instagram resmi Kementerian Kesehatan, di Jakarta, Rabu.
Dia menilai kebiasaan makan buah atau sayur yang dicampur bahan-bahan lain adalah kebiasaan makan yang diadopsi dari luar negeri, sebagai efek dari globalisasi.
“Banyak orang kekinian itu kan makan sayur versi bule. Ya, pakai mayones lah, pakai Thousand Island lah,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ahli gizi sarankan orang tua sajikan buah tanpa campuran pada anak
Selengkapnya : https://jogja.antaranews.com/berita/663192/awas-orang-tua-dilarang-sajikan-buah-untuk-anak-dengan-campuran
Sumber : https://jogja.antaranews.com/berita/663192/awas-orang-tua-dilarang-sajikan-buah-untuk-anak-dengan-campuran