TRIBUNJOGJA.COM – Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, jodoh kadang dikaitkan dengan weton (hari lahir).
Sehingga saat dua orang ingin menikah, akan dihitungkan angka-angka wetonnya.
Jika angkanya baik, akan dilanjutkan ke jenjang pernikahan.
Namun jika hitungan weton jelek, kadang cinta harus kandas di tengah jalan.
Berikut ini adalah pengertian dan cara menghitung weton jodoh untuk mengetahui kecocokanmu dengan pasangan.
Baca juga: Wedang Uwuh: Sejarah, Filosofi, Manfaat dan Cara Membuatnya
Weton Jodoh
Pengertian weton jodoh secara harfiah adalah penanggalan berdasarkan kalender Jawa yang bisa melihat kecocokan sepasang manusia jika keduanya menjalani pernikahan.
Kalender Jawa yang digunakan dalam weton terdiri dari tujuh hari dan lima hari pasaran Jawa yang dinamakan pancawarna.
Siklus hari pasaran atau pancawarna ini terdiri dari pahing, pon, wage, kliwon dan legi.
Setiap siklus pancawarna memiliki karakternya sendiri, inilah yang dipercaya memengaruhi perjalanan hidup seseorang, termasuk ketika menjalani pernikahan.
Karena pernikahan dianggap sebagai hal yang sakral maka penghitungan weton jodoh menjadi penting untuk memastikan calon pengantin memiliki karakter yang cocok menjadi pasangan suami-istri.
Weton jodoh dipercaya dapat menghindarkan kedua belah pihak dari bencana atau kesialan.
Apabila hasil hitungan weton jodohnya menunjukkan ketidakcocokan, pernikahan tetap bisa dilangsungkan. Namun, pasangan harus melakukan ruwatan atau memilih hari pernikahan khusus.
Selengkapnya : https://jogja.tribunnews.com/2024/02/12/cara-hitung-weton-jodoh-menurut-primbon-jawa-lengkap-beserta-penjelasan-angkanya
Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2024/02/12/cara-hitung-weton-jodoh-menurut-primbon-jawa-lengkap-beserta-penjelasan-angkanya