Puisi Ketika Mendengar Tangis Piek Ardijanto Soeprijadi
kaudengarkah tangis bocah itu sejak tadi
suaranya menebari desa sunyi
merambati bibirbibir air sepi
mungkin ibunya ke pasar kota belum kembali
ajaklah kemari kita bawa nembang gambang suling
di tepi rawa pening begini hening
sementara dari dangau kita menghalau gelatik dan pipit peking
yang mau neba merusak bulir-bulir padi mulai menguning
jiwanya kan terajun tembang kita
raganya kan terselimuti udara begini segarnya
pasti sebentar saja dia pulas di sini
meski jarumjarum mentari lepas menusuki kulit bumi
biarkan dia mendengkur tetap di pangkuanmu
sementara kita terus berlagu
barangkali dia kan mekarkan mimpinya yang indah
tentang dunianya yang sumringah
Selengkapnya : https://jogja.tribunnews.com/2024/02/03/puisi-ketika-mendengar-tangis-piek-ardijanto-soeprijadi-kaudengarkah-tangis-bocah-itu-sejak-tadi
Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2024/02/03/puisi-ketika-mendengar-tangis-piek-ardijanto-soeprijadi-kaudengarkah-tangis-bocah-itu-sejak-tadi