Soal Peran Psikolog di Tim Ad Hoc Olimpiade PBSI, Begini Kata Fajar Alfian : Okezone Sports


JAKARTA – Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Fajar Alfian, bicara soal peran tim psikolog yang berada di Tim Ad Hoc Olimpiade PBSI. Menurutnya, adanya materi tambahan dari mereka bisa membuat pikiran pemain yang sedang lelah serta jenuh menjadi lebih jernih.

Seperti diketahui, PBSI membentuk Tim Adhoc yang resmi diumumkan pada awal Januari 2024. Tim ini diharapkan bisa membantu para pebulu tangkis Tanah Air, yang tergabung di Pelatnas PBSI, meningkatkan performa mereka agar bisa mengamankan tiket ke Olimpiade Paris 2024.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto

Tim yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal (Sekjend) PBSI, M Fadil Imran, itu berisikan tim penasihat, tim teknik, dan juga tim pendukung. Nah, tim psikologi yang dihuni oleh Prof. Dr. Hamidi Muluk dan Dr. Lilik Sudarwati ini tergabung di dalam tim tendukung.

Mereka bertugas untuk memberi dukungan dan bimbingan kepada para atlet dari segi psikologis agar mengatasi tekanan besar untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024. Pasalnya, ada beberapa pemain yang mengaku mengalami permasalahan mental karena mendapat hasil yang kurang memuaskan saat bertanding, seperti pemain ganda campuran, Rinov Rivaldy.

Fajar pun menilai keberadaan psikolog di Tim Ad Hoc ini membuat para pemain lebih intens mendapat materi psikologis. Namun, duet Muhammad Rian Ardianto itu menilai memang tidak mudah untuk bisa menyampaikan isi hatinya kepada para psikolog.

“Tim Ad Hoc ini sangat baik, pergerakannya cepat. Dari yang tidak ada (materi psikologi) jadi lebih intensif ya,” kata Fajar kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia, saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, tengah pekan ini.

“Saya pribadi juga beberapa kali belum terbiasa karena pertamanya memang belum seintensif ini dan sekarang dengan adanya tim Ad Hoc lebih intensif,” lanjutnya.

“Dari saya pribadi, mungkin masih harus lebih adaptasinya juga enggak gampang, dari yang tadinya tidak ada kelar, diskusi dan lain-lain, dan sekarang ada. Perlu step by step, tidak bisa saya langsung ngomong blablabla,” tambahnya.


Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya

Fajar pun menceritakan salah satu materi psikologis yang cukup intens dilakukan adalah relaksasi selepas latihan. Tujuannya agar otot-otot para pemain menjadi tidak tegang dan suasana hati pun menjadi nyaman.

“Tadi sih dilakukan juga, dan itu seminggu bisa 2-3 kali. Selain itu juga relaksasi ya habis latihan biar otot-ototnya rileks, hati kita rileks, juga tidak panas,” jelas pemain berusia 28 tahun itu.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto

Kendati demikian, Fajar menilai pengaruh dari relaksasi itu tergantung dari kondisi tubuh para pemain masing-masing. Yang jelas, jika pikirannya sedang jenuh, hal itu bisa membuatnya bisa berpikir lebih jernih.

“Menurut saya tergantung ya. Tergantung dari badan kita lelah, tergantung dari…



Selengkapnya : http://sport.okezone.com/read/2024/02/25/40/2975067/soal-peran-psikolog-di-tim-ad-hoc-olimpiade-pbsi-begini-kata-fajar-alfian

Sumber : http://sport.okezone.com/read/2024/02/25/40/2975067/soal-peran-psikolog-di-tim-ad-hoc-olimpiade-pbsi-begini-kata-fajar-alfian