Strategi Houthi Hadapi AS dan Sekutunya, Rekrut Ratusan Ribu Pejuang Baru dan Gunakan Senjata Modern



TRIBUNJOGJA.COM, YAMAN – Kelompok Houthi di Yaman menambah kekuatan dengan merekrut ribuan pasukan baru.

Perekrutan pasukan baru ini merupakan upaya dari Houthi untuk menambah kekuatannya guna meningkatkan intensitas serangan terhadap kapal-kapal Amerika Serikat, Israel dan Sekutunya di Laut Merah.

Selain menambah pasukan, Houthi juga banyak menggunakan persenjataan modern untuk melancarkan aksinya tersebut.

Pada pengumuman terbarunya, juru bicara Houthi menyebut pihaknya sudah merekrut lebih dari 200.000 pejuang baru.

Para pejuang baru itu sudah dilatih untuk menghadapi musuh, terutama dalam hal melakukan serangan terhadap kapal-kapal milik AS dan sekutunya.

“Sebagai tanda solidaritas terhadap Gaza dan Hamas, Houthi telah merekrut dan melatih lebih dari 200.000 pejuang baru sejak kelompok tersebut memulai aksinya di Laut Merah untuk mendukung Palestina, kata juru bicara Houthi seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.

Juru bicara Houthi juga menyebutkan, pasukan baru yang direkrut ini selain ditempatkan untuk memperkuat pertahanan di kawasan Laut Merah, juga akan ditugaskan di lokasi strategis lainnya.

Salah satunya di Provinsi Marib, yang kaya sumber daya alam seperti cadangan gas dan minyak.

Baca juga: Semakin Canggih, Houthi Gunakan Senjata Kapal Selam untuk Serang Kapal di Laut Merah

Terlebih Provinsi Marib saat ini masih belum dikuasai sepenuhnya oleh Houthi, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Menurut catatan peneliti dari Pusat Studi Strategis Sanaa, Abdulghani Al Iryani, rekrutmen pertama kali dilakukan pejuang Houthi pasca Amerika dan para sekutunya melancarkan serangan udara.

Sejak saat itu Houthi aktif menambah basis pasukannya hingga mencapai 37.000 pejuang.

Kemudian pada 12 Februari kemarin, Houthi kembali merekrut pejuang baru sekitar 150.000 orang untuk menghancurkan ekonomi Israel serta pendukung utamanya, AS lewat serangan rudal yang menargetkan kapal dagang di Laut Merah.

Sejak Houthi aktif melakukan serangan yang menargetkan kapal dagang asal Israel, negara Zionis ini merugi 3 miliar dolar AS akibat terputusnya jalur Laut Merah dan Laut Arab.

Biaya impor barang yang mereka harus tanggung melonjak naik hingga keuntungan terpangkas sebanyak 85 persen.

Houthi Juga Kerahkan ‘Senjata Kapal Selam’ ke Laut Merah

Tak hanya melakukan rekrutmen massal, untuk meningkatkan kekuatan dalam menghadapi pasukan Israel dan Amerika, kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran juga turut menggandakan alat tempur.

Seperti baru-baru ini pemimpin kelompok itu memperkenalkan “senjata kapal selam”, sebagai bentuk solidaritas yang berkelanjutan terhadap warga Palestina dalam perang Gaza.

“Kami memperkenalkan senjata kapal selam dalam konfrontasi di Laut Merah, dan senjata itu adalah senjata yang membuat musuh cemas,” ujar al-Houthi dikutip dari Mehr News. (*)





Selengkapnya : https://jogja.tribunnews.com/2024/02/24/strategi-houthi-hadapi-as-dan-sekutunya-rekrut-ratusan-ribu-pejuang-baru-dan-gunakan-senjata-modern

Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2024/02/24/strategi-houthi-hadapi-as-dan-sekutunya-rekrut-ratusan-ribu-pejuang-baru-dan-gunakan-senjata-modern