Oleh: Uun Nashikhun, Guru MTsN 4 Bantul
TRIBUNJOGJA.COM – Ramadan adalah bulan Istimewa yang selalu di nanti kedatangannya oleh umat Islam.
Bulan suci yang dapat mengubah tatanan kebiasaan seseorang.
Bulan Alquran yang menggantikan suara-suara bising menjadi lantunan ayat-ayat suci.
Bulan ini juga memiliki satu hari Istimewa yang lebih baik dari pada seribu bulan. Ia dikenal dengan sebutan malam Lailatul Qadar seperti yang Allah SWT jelaskan dalam Alquran surah ke-97 yaitu Al-Qadar.
Umat Islam biasanya memanfaatkan Ramadan sebagai momentum untuk memperbaiki diri. Hal tersebut dapat dilihat dari berubahnya seseorang menjadi lebih baik dari pada ia sebelum Ramadan.
Allah SWT menjanjikan banyak hal kepada umat Islam pada bulan suci ini seperti dibukanya pintu surga, ditutupnya pintu neraka, dilipatgandakannya amal kebaikan dan bahkan tidurpun diganjar dengan palaha.
Sehingga hal ini yang memotivasi umat Islam untuk melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya. Di momentum inilah umat Islam melakukan revitalisasi diri lahir dan bathin.
Revitalisasi diri lahir dapat dilihat dari bagaimana seseorang merubah kegiatan sehari-hari mereka. Mungkin sebelum Ramadan banyak umat Islam yang susah untuk bangun saat mendengar azan Subuh dikumandangkan, namun di bulan suci ini banyak umat Islam yang bangun sebelum waktu Subuh untuk makan sahur.
Bahkan ada yang bangun sebelum itu untuk mengingatkan tetangganya agar melaksanakan sahur baik dari pengeras suara di masjid ataupun keliling desa.
Bagi umat Islam yang berpuasa juga sangat berhati-hati dalam bersikap. Mereka berusaha menjauh dari hal-hal yang berhubungan dengan maksiat yang dilakukan oleh anggota tubuh mereka.
Mereka menjaga untuk tidak menyakiti sesamanya sehingga mereka dapat lebih sabar dalam menjalani kehidupan.
Umat Islam juga berusaha melaksanakan Salat lima waktu dengan berjemaah, meskipun di bulan sebelumnya jarang berjamaah atau bahkan ada shalatnya yang bolong. Sungguh Ramadan menjadi momentum yang tepat untuk merevitalisasi seseorang.
Secara batin umat Islam lebih dekat dengan penciptanya saat bulan Ramadan. Mereka berusaha menjalankan semua kewajibannya dan bahkan menggebu-gebu dalam melaksanakan ibadah sunnahnya.
Alquran yang sering diabaikan pada saat hari biasa, itupun mulai didekati karena mereka merasa tenang saat bersamanya.
Salat lima waktu dan beberapa ibadah sunnah menjadi hal yang mendamaikan diri saat sudah ditunaikan. Bahkan salat tarawih dengan jumlah raka’at paling banyak saja mereka lakukan dengan suka rela.
Ramadan benar-benar bulan yang sangat Istimewa yang mampu merubah seseorang menjadi jauh lebih baik. Banyak umat Islam yang sudah lelah menjalani kehidupan seolah dibangkitkan kembali semangatnya sehingga revitalisasi diri benar-benar terjadi.
Semoga kita semua selalu mendapatkan pentunjuk dan lindungan dari Allah SWT serta amal ibadah kita semua khususnya di Bulan Ramadan diterima Sang Pencipta. (*)
Selengkapnya : https://jogja.tribunnews.com/2024/03/31/mutiara-ramadan-revitalisasi-diri
Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2024/03/31/mutiara-ramadan-revitalisasi-diri