TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Semarak budaya kembali mewarnai Yogyakarta dengan penyelenggaraan Festival Jogja Tempo Doeloe (FJTD) 2024.
Diselenggarakan selama 3 hari, mulai 10-12 Juni 2024, di Lapangan Widoro Kandang SMAN 3 Yogyakarta, festival ini mengangkat tema “Sumringah Menyang Sekolah” yang mengajak para pelajar dan generasi muda untuk menyelami kekayaan budaya DIY, baik benda maupun takbenda.
Berbagai lomba dan kegiatan menarik telah dipersiapkan untuk memeriahkan festival ini.
Baca juga: Kasus DBD di Bantul Melonjak Drastis: Tercatat Ada 582 Kasus, Jauh Lampaui Jumlah Kasus Tahun Lalu
Plh Asisten Setda DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat, Aris Eko Nugroho, menyampaikan pesan pentingnya pelestarian warisan budaya dan cagar budaya.
“Upaya ini bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan informasi sejarah serta eksistensinya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Aris menekankan pentingnya melibatkan publik, khususnya generasi muda, dalam upaya pelestarian ini.
“Generasi muda harus kita dorong untuk menumbuhkan rasa memiliki terhadap warisan dan cagar budaya,” imbuhnya.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi menuturkan, tema FJTD 2024 ‘Sumringah Menyang Sekolah’ yang diusung terinspirasi dari sumringah atau semangat dan giat dari para pelajar ketika berangkat ke sekolah guna menuntut ilmu.
“Tema besar tersebut yang kemudian diturunkan dalam banyak rangkaian kegiatan yang prinsipnya adalah untuk mendekatkan anak-anak kita, pelajar-pelajar kita dengan warisan budayanya. Baik warisan budaya benda seperti bangunan, situs, maupun warisan budaya tak benda, yakni mulai dari kuliner, kerajinan dan lain-lain,” jelas Dian.
Dian menjelaskan, dalam FJTD 2024 kali ini yang digelar selama 3 hari, berbagai kegiatan menarik yang digelar diantaranya yaitu bazar tempo doeloe seperti bazar kuliner, bazar kerajinan tradisional, bazar museum, bazar penerbit, dan bazar klinik aksara; berbagai permainan tradisional meliputi dakon, teklek, egrang, jemparingan dan gobak sodor; Jogja Heritage Track dan Jogja Heritage Cycling trip khusus spesial FJTD, pentas wayang Cina-Jawa lakon Manggalayudha sie jin kwie, dan talkshow dengan tema “Pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya Sebagai Sarana Pendidikan”. Selain itu, digelar pula lomba mewarna dan lomba fashion show busana tempo dulu yang ditujukan untuk siswa TK sampai dengan SD kelas 2.
“Itu unyu-unyu, lucu sekali. Tapi yang ingin kita sampaikan adalah bahwa revitalisasi terhadap nilai-nilai penting bangunan cagar budaya akan mampu kita transfer kepada generasi-generasi muda bahkan dari yang paling kecil. Sedari kecil untuk dekat dengan warisan budayanya,” ujar Dian.
Ada juga lomba sketsa Kota Baru tempo dulu, lomba aksara jawa, lomba crita bahasa Jawa, lomba mading 3D, dan lomba Mini vlog. Lomba-lomba tersebut ditujukan untuk peserta mulai dari pelajar SMP, SMA sampai dengan masyarakat umum.
“Permainan-permainan tradisional di sini bisa dilakukan secara menyenangkan untuk…
Selengkapnya : https://jogja.tribunnews.com/2024/06/11/festival-jogja-tempo-doeloe-2024-semarak-budaya-dan-edukasi
Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2024/06/11/festival-jogja-tempo-doeloe-2024-semarak-budaya-dan-edukasi