TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO – Perjuangan Qonitah Ikhtiar Syakuroh di Paralimpiade Paris 2024 membuahkan medali perak dari cabang olahraga (cabor) bulutangkis. Gadis asal Kalurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap ini pun kembali membawa kebanggaan bagi Kulon Progo.
Kebanggaan itu diwujudkan dengan penyambutan secara meriah oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo untuk Qonitah, Jumat (13/09/2024). Arak-arakan pun disiapkan untuk mengantarnya kembali ke rumah.
Atlet Paralimpik Bulutangkis terbaik versi Badminton World Federation (BWF) ini pun mempersembahkan medali perak tersebut untuk yang telah mendukungnya.
“Prestasi ini saya persembahkan ke orang tua, masyarakat Kulon Progo, dan masyarakat Indonesia,” kata Qonitah di Kantor Bupati Kulon Progo.
Meski belum berhasil meraih medali emas seperti harapannya, ia mengaku tetap tak menyangka bisa meraih prestasi tersebut. Apalagi dari ajang olahraga paling bergengsi di dunia, setara Olimpiade.
Rasa syukur Qonitah kian menguat setelah kembali melihat perjuangan demi mencapainya. Sebab dibutuhkan proses yang panjang dan tak mudah, serta harus melewati berbagai rintangan.
“Saya pun harus mampu memotivasi diri agar tetap semangat melawan berbagai rintangan itu,” ujarnya.
Prestasinya yang diraih membuat Qonitah juga banjir apresiasi berupa bonus uang, mulai dari pemerintah pusat hingga Pemkab Kulon Progo. Ia tak mengungkapkan akan diapakan seluruh bonus itu.
Yang jelas, seluruh apresiasi tersebut akan ia memanfaatkan sebaik mungkin untuk dirinya dan keluarga. Namun ia tetap mawas diri, karena masih ada berbagai kompetisi yang harus diikuti ke depannya.
Pesan penyemangat pun diberikan Qonitah untuk rekan-rekan sesama penyandang disabilitas. Terutama mereka yang sama-sama berjuang di jalur olahraga.
“Seperti prinsip saya, capek boleh tapi jangan menyerah, dan jangan pernah takut untuk mencoba,” kata Qonitah.
Kedua orang tua Qonitah, Rumini dan Taufik turut hadir menyambut kedatangan putri mereka. Senyum kebanggaan jelas terpancar dari wajah keduanya untuk Qonitah.
Masih jelas dalam ingatan Rumini ketika Qonitah masih berjuang di Paralimpiade Paris 2024. Sebelum bertanding, putrinya itu menyempatkan diri untuk menghubungi orang tuanya terlebih dahulu.
“Dia menelpon saya untuk meminta doa restu, dan itu selalu dilakukannya sebelum bertanding,” ujarnya.
Rumini pun mengaku masih tak menyangka dengan prestasi anak keduanya itu. Apalagi Qonitah hanya gadis desa dengan kondisi fisik yang tidaklah sempurna.
Namun, ia tetap bangga dengan anaknya itu. Apalagi ia sangat memahami, bahwa perjuangan Qonitah tidaklah mudah untuk mencapai posisi saat ini.
“Apapun hasil yang ia dapat, kami tetap bangga sebagai orang tuanya,” kata Rumini.( Tribunjogja.com )
Selengkapnya : https://jogja.tribunnews.com/2024/09/13/qonitah-persembahkan-medali-perak-paralimpiade-untuk-orang-tua-dan-kulon-progo
Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2024/09/13/qonitah-persembahkan-medali-perak-paralimpiade-untuk-orang-tua-dan-kulon-progo