Sebulan Terakhir, Angin Kencang Dominasi Kejadian Bencana di Gunungkidul 



Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul menyebut  angin kencang mendominasi kejadian bencana di wilayahnya sepanjang Oktober 2024.

Adapun, total kejadian bencana dalam kurun waktu tersebut sebanyak 34 kejadian. Dengan rincian, bencana angin kencang sebanyak 18 kejadian, kebakaran 13 kejadian, bangunan roboh 2 kejadian, dan tanah longsor 1 kejadian.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul Purwono mengatakan bencana angin kencang paling banyak terjadi di Kapanewon Semin sebanyak 15 titik, Kapanewon Gedangsari 2 titik,dan  Kapanewon Ponjong 1 titik.

“Bencana angin kencang ini terjadi pada masa pancaroba, terutama dari musim kemarau ke musim hujan,”ujarnya saat dikonfirmasi pada Minggu (3/11/2024).

Dia menyebut, akibat angin kencang mayoritas kerusakan terjadi pada rumah warga dengan kategori ringan sampai sedang. Kerusakan pada sejumlah rumah dan bangunan itu berupa atap yang mengalami kerusakan.

“Untuk penangan kami memberikan rekomendasi berupa penanganan pascabencana, pemberian bantuan terpal dan bahan kebutuhan pokok kepada sejumlah warga terdampak bencana, serta perbaikan atap rumah,”ujarnya.

Dia menambahkan adapun  total kerugian yang dialami dari puluhan kejadian tersebut sebesar Rp353.300.000. Sedangkan, untuk korban jiwa dalam kondisi nihil.

Atas kejadian ini, pihaknya pun mengingatkan kepada masyarakat dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi beberapa waktu ke depan.

“Kami imbau warga tetap waspada karena potensi cuaca ekstrem memicu hujan lebat dan angin kencang. Sehingga, harus berhati-hati akan bencana seperti pohon tumbang, lingsir ,dan angin kencang,”tandasnya ( Tribunjogja.com )





Selengkapnya : https://jogja.tribunnews.com/2024/11/03/sebulan-terakhir-angin-kencang-dominasi-kejadian-bencana-di-gunungkidul

Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2024/11/03/sebulan-terakhir-angin-kencang-dominasi-kejadian-bencana-di-gunungkidul